Yaap seperti judul nya, kali saya mau membahas tentang tawuran pelajar yang emang gk ada habisnya.
beberapa minggu belakangan ada kejadian Tawuran yang sangat di sayangkan sampai merenggut korban Alawi Yusianto murid dari SMA 6 yang tewas pada kejadian itu.
pergi sekolah untuk menuntut ilmu tapi pulang hanya tinggal nama :'(
emang pelajar sekarang kalo di luar sekolah beringas seperti bukan seorang pelajar *ups bisa"nya gw bilang gtu*
tapi emang benar pelajar sekarang kalau tidak di lingkungan sekolah mereka lebih terlihat seperti gangster atau yakuza kalau di jepang *yaah mulai lebay*
berjalan membawa samurai, celurit, gergaji es *loh* dan gear motor yang di pasang di ikat pinggang
dan jika melihat pelajar lain yang ada di otak mereka hanya "serang" "bantai" "bunuh" seperti nyawa itu sama sekali gak ada harganya.!!
apa sih yang mereka cari dari tawuran.? wilayah.? rasa hormat.? atau tentang harga diri.?
sayang sekali masa muda di habiskan untuk hal yang berguna seperti itu,
sebenarnya lucu juga saya bisa membuat artikel ini, mengingat saya juga lulusan dari salah satu STM jawara di jakarta yang sering tawuran dan semasih sekolah saya juga sering ikut"an *hwahahaha malah bangga* #plaak
tapi emang penyesalan datang nya belakangan, sesudah lulus baru kita akan meyesal telah melakukan hal" yang gak berguna seperti itu.
ini kutipan dari psikolog Roslina Verauli, mengatakan bahwa tindakan tawuran harus dilihat dari perspektif yang lebih luas, yaitu melihatnya dari segi kesehatan mental.
ada tiga hal yang sangat berpengaruh pada kondisi kesehatan mental remaja.:
Lingkungan
Perilaku ini dapat saja terjadi karena adanya faktor lingkungan yang mempengaruhi, misalnya lingkungan yang akrab dengan kekerasan.
Kestabilan emosi
Remaja dengan emosi yang baik dan stabil, lebih bisa mengatasi masalah sendiri, dengan berusaha mencari solusi. Saat sedang dalam situasi tertentu, mereka mampu memberikan penghargaan pada diri sendiri, serta memiliki penghayatakan positif tentang dirinya.
Mereka mampu mengatasi tekanan atau stres dengan baik. Saat berhadapan dengan masalah, mereka pun melakukan analisis dan akan mencari jalan keluar.
"Mereka tidak akan menciptakan masalah baru, justru berusaha mencari jalan keluar yang baik,"
Peran orangtua
Peran orang tua juga diperlukan untuk mendukung perkembangan anak. Bagaimana caranya ? Hal yang paling mudah adalah dengan membangun ikatan komunikasi yang baik.
Perilaku berkomunikasi atau kedekatan emosional patut diterapkan dalam hubungan orangtua dan anak. Pastikan pula hubungan Anda (suami dan istri) juga sehat, sehingga tidak memengaruhi perkembangan anak.
"Kondisi keluarga yang secara mental tidak sehat, dapat memberikan dampak buruk pada anak.
Nah menurut sobat blogger bagaimana tentang maraknya tawuran pelajar.?
dan bagaimana kita seharusnya menyikapi hal itu.?
pada bego ya, mau aja diajak tawuran! kalo mati kan namanya mati konyol
ReplyDeletebetul sob, hal yg gk ada gunanya, hilang nyawa jg sia".
Deletemeninggal sia-sia. buat apa disekolahkan klo cuman buat tawuran. pada sok jagoan itu sob
ReplyDeletebetul sekali sob, orng tua banting tulang cari uang buat biaya skolah mereka, tp mereka seperti itu.
Deletehehehehe sedih juga kalau lihat berita itu keingat semasa itu pi skrng udah tahu akibatnya...
ReplyDeletepenyesalan dtng nya belakangan :D
Deleteikatan komunikasi yang baik antara Orang tua dengan anak sangatlah penting
ReplyDeletekasihan kalo anak kurang perhatian jadi nyari perhatian ke luar deh
betul sob, trus nyari perhatian ke hal yg negatif
Deletewah gak pelajar gak mahasiswa tawuran mulu -_-
ReplyDeletetawuran selain merugikan orang lain, juga merugikan diri sendiri.. gimana tidak? ada yang kena batu, kena kayu, bahkn di tembak pake gas air mata sama polisi, udah cape,, gk bermanfaat pula..
ReplyDeletegambar ilustrasinya unik juga nih, ada yang melorot gitu celana'a.. ehe ^_^
ya sepertinya tawuran memang sudah jd tradisi di dunia pelajar maupun mahasiswa,
Deleteklo pake gambar yang berdarah darah nanti gk lulus lembaga sensor :D
No comment soB. Gua dulu gak pernah tawuran soalnya. Mikir pelajaran aja sudah Pusing, mana mikir tawuran lagi. Tuing....Tuing.....kaboooooorrrr...:D
ReplyDeletebetul betul mikirin pelajaran aja udh pusing >_< apa lg tambah mikirin tawuran yg gk berguna,
DeleteHahaha itu sudah jd budaya Indonesia kayakny, anehh -____- malah mrasa kayak org hebat bisa tawuran
ReplyDeletemungkin klo gk tawuran gk keren sob :D hahah
Deletehaduhh untungnya di kota ku gak ginian.
ReplyDeletepasti kota yg damai tuh :D
DeleteMudah2an berkat upaya semua pihak, frekuensi tawuran akan berkurang, sob...
ReplyDelete